5 Tipe Kelompok Sosial


5 Tipe Kelompok Sosial

W.G Summer

  1. In Group

Suatu kelompok sosial dimana individu - individunya mengidentifikasikan dirinya kedalam sebuah kelompok dan bersifat relatif dalam hal penentuan masuk kedalam suatu kelompok sosial atau tidak tergantung kepada situasi - situasi sosial tertentu.

Sikap In Group pada umumnya didasarkan kepada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat antar anggota - anggota kelompok yang satu dengan yang lainnya.

Contoh:

Penggunaan istilah - istilah “kami atau kita” dan “mereka”, seperti:

1. “Kita warga RT 001” sedangkan “mereka warga RT 002.”

2. “Kami mahasiswa Fakultas Hukum” sedangkan “mereka mahasiswa Fakultas Ekonomi.”

3. “Kami pegawai negeri” dan “mereka pedagang.”

  1. Out Group

Suatu kelompok yang pada setiap individunya selalu diartikan sebagai kelompok yang menjadi lawan dari In Group dimana hal tersebut ditandai dengan suatu kelainan yang terwujud dalam sikap antagonisme atau disebut juga antipati. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan untuk menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan - kebiasaan kelompoknya sendiri sebagai sesuatu yang terbaik, apabila dibandingkan dengan kebiasaan - kebiasaan kelompok lainnya.

Contoh:

Sikap suatu kelompok etnis terhadap kelompok etnis lainnya yang dicontohkan sebagai golongan orang - orang berkulit putih terhadap orang - orang berkulit hitam [orang Negro] di Amerika Serikat.


Charles Harton Cooley

  1. Kelompok Primer [Primary Group]

Kelompok - kelompok yang ditandai dengan melihat ciri - ciri dan saling mengenali antara anggota - anggotanya serta memiliki rasa kerja sama yang erat dan bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tersebut, maka dapat disimpulkan akan terjadinya sebuah peleburan individu - individu ke dalam kelompok - kelompok, sehingga tujuan individu dapat juga menjadi tujuan kelompok.

Contoh:

Seseorang dapat membeli rokok dari setiap pedagang rokok yang ada karena hal yang menjadi titik pusat yang dituju oleh orang tersebut yaitu rokok dan bukan orang yang menjual rokok tersebut. [kecuali hubungan primer tersebut terjadi dengan penjual rokok tersebut, maka hubungan dalam kualitas yang sama dan tidak mungkin dialihkan kepada penjual rokok lainnya.]

  1. Kelompok Sekunder [Secondary Group]

Kelompok - kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dimana hubungannya tidak memerlukan adanya dasar pengenalan secara pribadi, dan sifatnya juga tidak begitu langgeng.

Contoh:

Kontrak jual - beli yang pada akhirnya saling mengadakan kontak dalam hubungan dengan pihak - pihak yang berkaitan didalamnya menyangkut hak serta kewajiban yang dimiliki oleh masing - masing setiap pihak tersebut.


Ferdinand Tonnies

  1. Paguyuban [Gemeinshaft]

Bentuk kehidupan bersama di mana anggota - anggotanya diikat oleh sebuah hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal.

Contoh:

Bentuk kehidupan yang terjadi di dalam keluarga, kelompok, kekerabatan, rukun tetangga, rukun warga, arisan, dan lain - lain yang sangat menitikberatkan kepada sebuah hubungan kekeluargaan karena adanya rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.

  1. Patembayan [Gesellshaft]

Ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, dan bersifat sebagai suatu bentuk yang hanya terbentuk dalam pikiran [imaginary] serta strukturnya yang bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dalam sebuah mesin.

Contoh:

Hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal - balik, sebagai contoh ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri dan lain sebagainya.

  1. Formal Group

Kelompok - kelompok yang mempunyai peraturan - peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota - anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota - anggotanya.

Contoh:

Unit kepolisian lalu lintas yang terdiri dari bagian - bagian yang melakukan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya seperti unit yang melakukan kegiatan lapangan, bagian administrasi, bagian logistik, bagian pemeliharaan kendaraan, bagian penyuluhan, dan lain - lain.

  1. Informal Group

Suatu ikatan dimana didalamnya tidak terdapatnya struktur dan organisasi tertentu yang sifatnya tetap dan pasti. Kelompok - kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan - pertemuan yang berulang kali dan menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan - kepentingan dalam hal sebuah pengalaman yang sama.

Contoh:

Pertemuan - pertemuan yang dilakuan oleh sebahagian kecil antar anggota yang sering timbul didalam kelompok - kelompok besar.

Robert K. Merton

  1. Membership Group

Kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut dimana batasan - batasan yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang pada suatu kelompok secara fisik, tidak dapat dilakukan secara mutlak yang disebabkan oleh perubahan - perubahan dari keadaan yang ada.

Contoh:

Partai politik yang menginginkan mempunyai pengikut yang sebanyak - banyaknya dalam hal penentuan tujuan mendapat dukungan dari masyarakat melalui proses tersebut.

  1. Reference Group

Kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang [dan bukan merupakan anggota kelompok] untuk membentuk pribadi dan perilakunya.

Contoh:

  1. Anggota Angkatan Bersenjata yang berpegang teguh kepada tradisi yang telah dipelihara dari pihak - pihak sebelumnya yaitu oleh para veteran.
  2. Perbandingan status ekonomi seseorang dibandingkan dengan status ekonomi dari orang - orang lain di lingkungan masyarakat

  1. Kelompok Okupasional

Sebuah kumpulan yang membentuk sebuah kelompok dan terdiri dari orang - orang yang melakukan pekerjaan sejenis dimana dalam prakteknya kelompok - kelompok tersebut menjadi sangat besar peranannya di dalam hal pengarahan kepribadian seseorang [terutama yang menjadi anggotanya].

Contoh:

Kelompok profesi yang mengembangkan patokan - patokan dalam hal persyaratan pribadi yang lazim disebut sebagai etika profesi dimana apabila seseorang telah melakukan sebuah kesalahan, maka anggota yang lain yang akan menilainya.

  1. Kelompok Volonter

Orang - orang yang mempunyai kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya sehingga pada akhirnya kelompok - kelompok tersebut akan dapat memenuhi kepentingan - kepentingan anggotanya secara individual tanpa menganggu kepentingan masyarakat secara umum.

Contoh:

    1. Kebutuhan sandang dan pangan.
    2. Kebutuhan keselamatan jiwa dan raga.
    3. Kebutuhan akan harga diri.
    4. Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri.
    5. Kebutuhan akan kasih sayang.

0 comments

Posting Komentar

 
|  tugas blog MKT11-3C. Blogger Template By Lawnydesignz Powered by Blogger